Allah jalla wa ‘ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Apakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui.” (Az-Zumar : 9)
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Apakah orang yang mengetahui bahwa apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebagai kebenaran sama dengan orang yang dia adalah buta.” (Ar-Ra’d : 19)
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Kalaulah bukan karena keberadaan para ulama niscaya manusia menjadi sama persis dengan binatang.” (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah oleh Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr, hal. 44)
Imam Malik rahimahullah berkata, “Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi ilmu itu sesungguhnya adalah cahaya yang diberikan Allah ke dalam hati.” (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah, hal. 45)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata, “Allah menjamin bagi orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya; bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.” (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah, hal. 49)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi-nabi. Dan sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar atau dirham, akan tetapi sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah mendapatkan jatah/bagian yang sangat banyak.” (HR. Ahmad, dll. Dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’) (lihat Syarh Manhzumah Mimiyah, hal. 51)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang ‘alim/ahli ilmu akan dimintakan ampun oleh segala makhluk yang di langit dan di bumi, sampai-sampai oleh ikan yang berada di dalam air/laut.” (HR. Ahmad, dll. Disahihkan Al-Albani dalam Shahih At-Targhib) (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah, hal. 60)
Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali rahimahullah berkata, “Demi Allah! Sungguh kematian seorang ‘alim/ahli ilmu lebih dicintai Iblis daripada kematian tujuh puluh orang ahli ibadah.” (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah, hal. 78)
Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami rahimahullah berkata dalam Manzhumah beliau, “Seandainya seorang mengetahui kadar/keutaman ilmu, niscaya dia tidak akan tidur.” Artinya tidak akan tidur kecuali dalam keadaan ngantuk berat dan sangat membutuhkan tidur (lihat Syarh Manzhumah Mimiyah, hal. 83)
Semoga Allah memberikan kepada kita ilmu yang bermanfaat. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.